Rivo Abdulhaq
SMP: Sepeda Motor Pelajar
, 2024

Print on Photo Paper, Acrylic Frame
9 x 13 cm (15 pcs)

Di ujung selatan Pulau Jawa, terdapat sebuah desa yang memiliki kontur tanah berbukit dan jauh dari hiruk-pikuk kemacetan perkotaan. Pemandangan di desa ini cukup tenang, kecuali pada pagi hari saat para pelajar berbondong-bondong menuju sekolah. Banyak dari mereka diantar oleh orang tua, tetapi tak sedikit yang mengendarai sepeda motor sendiri atau berboncengan dengan teman.

Pemandangan yang sama terjadi saat waktu pulang sekolah. Sebagian pelajar mengendarai sepeda motor mereka selama sekitar 30 menit, melewati jalan-jalan perbukitan yang rusak, karena jarak antara sekolah dan rumah bisa mencapai 18 km. Alasan utama mereka mengendarai motor sendiri adalah karena kurangnya transportasi massal di wilayah mereka, dan orang tua yang bekerja sebagai nelayan tidak memiliki waktu untuk mengantar jemput setiap hari.

Beberapa pelajar mulai mengendarai motor sejak kelas 4 sekolah dasar. Satu pelajar mengaku pernah mengendarai motornya melewati lalu lintas perkotaan tanpa takut ada razia polisi. Namun, para pelajar di desa ini umumnya berusia SMP, yang berarti belum cukup umur untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, yang menetapkan batas usia minimal SIM adalah 17 tahun.

Selain itu, banyak penelitian menunjukkan bahwa sepeda motor adalah salah satu kendaraan paling berbahaya yang dibuat oleh manusia karena minimnya fitur keselamatan. Yang lebih mengkhawatirkan, perlengkapan keselamatan seperti helm jarang digunakan oleh para pelajar ini, meskipun risiko cedera dan kematian sangat tinggi.

Desa ini mencerminkan tantangan transportasi dan keselamatan jalan bagi masyarakat di wilayah terpencil, di mana transportasi umum terbatas dan pendidikan tentang keselamatan jalan mungkin kurang. Sementara para pelajar berusaha mandiri, penting untuk memastikan mereka aman dan dilindungi dari risiko berkendara tanpa perlengkapan keselamatan dan tanpa izin resmi.