Gutuskul: Kemah Reka Kelola merupakan platform kolaboratif untuk menjelajahi dunia pengelolaan organisasi seni budaya dengan cara yang inovatif dan kreatif. Dalam atmosfer perkemahan, kita bersama-sama akan mendalami praktik manajemen seni, kuratorial & pemrograman seni, serta komunikasi & publikasi untuk kegiatan seni budaya. Lokakarya ini bertujuan membentuk ruang bertukar gagasan dan pengalaman bagi para praktisi seni yang terlibat dalam kerja-kerja pengelolaan baik untuk kelompok, komunitas, ataupun lembaga seni. Selama 3 hari 2 malam partisipan akan berbagi ide dan meresapi semangat kolaboratif yang memperkaya praktik pengelolaan seni budaya kita bersama.

Meeting Point
Gutuhaus Jl. Mastrip no. 18 Serut, Boyolangu, Tulungagung

Materi & Pemateri

Manajemen Seni

  • Membahas prinsip-prinsip dasar tata kelola organisasi seni.
  • Menyajikan studi kasus dan best practice dalam manajemen seni.
  • Membahas strategi manajemen sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.
  • Tukar pengalaman dan tantangan dalam mengelola organisasi seni.

Durrotul Yatiimah atau lebih dikenal dengan nama Ima Achyar adalah alumnus sastra yang sejak 10 tahun silam terjebak pada kerja-kerja managerial event seni dan budaya. Memilih berkarier partikelir, Ima banyak melakukan kerja-kerjanya di Jogja, tempat di mana seni dan budaya mendapat banyak sekali perhatian dan dukungan. Lima tahun terakhir, dia merupakan finance manager Nandur Srawung, event seni rupa tahunan yang diselenggarakan Taman Budaya Yogyakarta. Di luar itu, dia juga beberapa kali terlibat pada gelaran tahunan seni Jogja seperti FKY, PSGY, juga Sumonar. Saat ini, selain menjadi manager Fj Kunting, Ima berfokus di dua kota: di Jogja bersama Nasraya, dan di Kediri bersama Susuhan Art Farm.  Ima Achyar bisa dihubungi melalui akun ig @imaachyar.

Kuratorial & Programming Seni

  • Mendiskusikan peran kuratorial dalam menginisiasi program seni
  • Membahas tren dan inovasi terkini dalam kuratorial dan programming seni budaya.
  • Analisis kasus dan dialog antar peserta.

Gatari Surya Kusuma atau sering dipanggil Gatari tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Setelah lulus dari Institut Seni Indonesia tahun 2016, Ia banyak melakukan praktik penelitian dan kurasi. Sebagian besar praktik penelitian dan kurasinya dilakukan dalam bingkai isu pangan, kolektivisme, kritik seni, dan arsip. Ia mendalami eskperimen belajar bersama dan metode penelitian aksi dengan kolektifnya KUNCI Study Forum & Collective. Ia juga tergabung ke dalam kolektif Bakudapan Food Study Group untuk bekerja dan belajar tentang isu pangan, ekologi dan praktik artistik. Selain itu, ia menjadi tim kuratorial untuk Struggles for Sovereignty, sebuah platform kuratorial terkait ekologi dan seni aktivisme. Pada tahun 2023, ia memulai platform penelitian artistik bernama Seaweed Etcetera yang meneliti tentang rumput laut dan budaya pesisir.

Komunikasi & Publikasi Seni

    • Menguraikan strategi komunikasi efektif untuk organisasi seni.
    • Memberikan panduan praktis untuk publikasi seni budaya.
    • Simulasi latihan komunikasi dan feedback.
    • Bonus materi tentang spatial design.

Garyanes seorang desainer grafis kelahiran Jakarta, memulai karirnya sebagai desainer di Leboye, sebuah biro desain di Jakarta Selatan. Pada tahun 2017, ia memulai inisiatif Sastra Lintas Rupa, sebuah platform eksplorasi visual yang bertujuan menghidupkan kembali arsip sastra H.B Jassin dan menyelamatkan warisan sastra yang saat itu terbengkalai. Saat ini, Garyanes dan rekannya mendirikan tim desain yang mengkhususkan diri dalam kebutuhan grafis untuk ruang dan pameran, serta terlibat dalam proyek grafis eksperimental dan fundamental lainnya.

Studi Kasus

Studi Kasus — Menyusun Program Kolaboratif

  • Pengenalan Triennale Mataraman
    • Memperkenalkan proyek ‘Triennale Mataraman’ sebagai studi kasus.
    • Menjelaskan visi, tujuan, dan tantangan yang dihadapi dalam menciptakan festival seni kolaboratif.
  • Diskusi Rencana Awal
    • Peserta dibagi menjadi kelompok untuk merinci rencana awal program ‘Triennale Mataraman’.
    • Masing-masing kelompok diminta untuk merancang bagian dari program, termasuk tema, jenis seni yang akan ditampilkan, dan keterlibatan komunitas.
    • Fasilitator memberikan panduan untuk memastikan rencana mencakup aspek-aspek kunci.
  • Presentasi & Diskusi
    • Setiap kelompok mempresentasikan rencana mereka kepada peserta lainnya.
    • Dibuka sesi diskusi dan tanya-jawab untuk mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan masing-masing rencana.
    • Sesi ini diakhiri dengan pemutusan, di mana peserta merumuskan kesimpulan dan langkah-langkah lanjutan.

Studi Kasus Lanjutan — Analisis Jobdesc Terkait

  • Pemaparan Jobdesc Terkait
    • Fasilitator melakukan brainstorming terkait struktur tim kerja yang terkait dengan inisiasi ‘Triennale Mataraman’.
    • Peserta diajak untuk memahami peran dan tanggung jawab dalam berbagai aspek festival.
  • Diskusi Kelompok
    • Peserta dibagi menjadi kelompok untuk merinci rencana daftar pekerjaan dalam tim kerja ‘Triennale Mataraman’.
  • Presentasi & Diskusi
    • Setiap kelompok mempresentasikan rencana pembagian kerja yang telah dibuatnya.
    • Dibuka sesi diskusi dan tanya-jawab untuk mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan masing-masing rencana

Info

  • Moderator & Fasilitator: Benny Widyo
  • Peserta akan berada 1 tenda selama 2 malam bersama 2-3 Peserta Lain
  • Konsumsi Total sebanyak 6 kali: 2 Kali di hari pertama, 3 kali hari kedua, dan 1 kali hari ketiga.
  • Iuran camping sebesar Rp 100.000,00
  • Pembayaran dilakukan setelah peserta terpilih menjadi peserta (akan dihubungi oleh pihak Gulung Tukar).

Klik pada ikon di untuk
menuju formulir pendaftaran

Batas akhir pendaftaran
12 Februari 2024

Narahubung
0852-3540-8284