Bertukar Gagasan, Bergulung Keberlanjutan adalah inisiatif Gulung Tukar yang menitikberatkan pada pembentukan ruang inklusif untuk pertukaran pengetahuan, apresiasi seni, dan upaya keberlanjutan. Program-programnya antar lain adalah lokakarya, pameran seni, penayangan film, residensi, dan proyek kolaborasi, sebagian besar diadakan di Tulungagung dan sekitarnya. Terdapat juga program penerbitan artikel dan publikasi daring untuk menjangkau masyarakat luas dan mengembangkan jejaring untuk mendukung pertukaran informasi dan inspirasi.

Rangkaian program ini bertujuan menciptakan wadah bagi seniman dan komunitas seni untuk berkolaborasi, berkembang, dan menggali berbagai kemungkinan ekspresi kreatif. Dengan fokus pada inklusivitas, kami berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat komunitas seni lokal tetapi juga memberikan dampak positif dalam membuka peluang dan aksesibilitas seni dan budaya bagi masyarakat umum. Dengan demikian, kami berkomitmen untuk menjadi katalisator perubahan positif dalam ekosistem seni dan budaya, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga dalam skala yang lebih luas.

 

GUTUSKUL – Educational Program: Classes, Workshops, Discussions, Presentations

GULKAR PRESS • CERITA AKAR CIPTA – Media & Publication

KOPISINEMA – Monthly Film Screening & Discussion

TIMUR KE TIMOR – Residency, Lab. Ingatan, Workshop, Discussion

EMPAT SUDUT, LIMA PANCAR – Cross-Residency & Art Project

KALAJALA – Cultural Arts Festival:Residency, Art & Archiving Project, Collaborative Performance, Exhibition & Public Program

Gulung Tukar: Bertukar Gagasan, Bergulung Berkelanjutan adalah sebuah perjalanan menuju inklusivitas seni budaya yang mengejar perubahan positif dalam masyarakat. Dalam upaya untuk mencapai tujuan ini, kami menyusun serangkaian kegiatan yang mencerminkan semangat program dan mengukuhkan komitmennya terhadap inklusivitas, partisipasi, dan pembelajaran berkelanjutan.

Langkah pertama dalam mewujudkan visi ini adalah penyusunan rencana pengembangan. Focus Group Discussion (FGD) tentang ekosistem seni budaya yang inklusif diinisiasi untuk memfasilitasi forum diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, dari seniman; akademisi; hingga pemerhati seni. Diskusi ini bukan hanya tentang bertukar ide, tetapi juga merumuskan rencana tindakan konkret untuk menciptakan lingkungan seni yang lebih inklusif. Indikator keberhasilan adalah adanya rekomendasi dan langkah-langkah strategis yang dihasilkan dalam diskusi ini.

Kemudian, Lokakarya Internal Komunitas akan menjadi wadah bagi anggota internal untuk saling berbagi dan memperdalam pengetahuan mereka. Dalam lingkungan yang nyaman, anggota komunitas dapat mengembangkan keterampilan mereka, berkolaborasi, dan merencanakan kegiatan mendatang.

Implementasi perencanaan jangka pendek menjadi tonggak penting dalam perjalanan program kami. Tindakan konkret diambil untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Ini melibatkan penyelenggaraan berbagai kegiatan, seperti kelas keterampilan, pameran seni, dan lokakarya. Salah satu fokus utama dalam menciptakan dampak nyata adalah melalui program publik yang diadakan oleh institusi kebudayaan. Program ini menjadi wadah bagi berbagai bentuk seni budaya, mulai dari seni rupa, pertunjukan, musik, tari, teater, dan seterusnya. Dalam setiap program publik, kami mengukur tingkat partisipasi masyarakat, tanggapan, dan apresiasi terhadap keragaman ekspresi seni yang ditampilkan.

Kami telah memulai program Edukasi bernama Gutuskul sebagai salah satu tonggak utama dalam menjalankan visi kami. Program ini adalah sarana bagi individu dari berbagai latar belakang untuk memperdalam pemahaman mereka tentang seni budaya. Melalui kelas-kelas keterampilan, lokakarya, dan kuliah tamu, kami memberikan ruang bagi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar partisipan.

Selanjutnya kami memiliki platform Gulkar Press (press.gulungtukar.org) & Cerita Akar Cipta (takarcipta.com – sedang dalam pengembangan) yang merupakan wujud kontribusi kami terhadap dunia jurnalisme budaya dan pengarsipan cerita warga. Melalui proyek ini, kami mendorong partisipasi masyarakat untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka. Terdapat juga agenda penayangan film berjudul Kopisinema yang dilakukan sebulan sekali dan berpindah dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya untuk menjangkau audiens yang beragam.

Gulung Tukar juga mendorong terjalinnya kolaborasi yang kuat antar institusi kebudayaan. Program kolaborasi ini memfasilitasi pertukaran ide, pengetahuan, dan sumber daya antara berbagai pemangku kepentingan seni budaya. Kami merencanakan 2 program kolaborasi, yang pertama berjudul Empat Sudut, Lima Pancar yang merupakan bentuk kolaborasi untuk menghadirkan seni dalam ruang publik. Kami bekerja sama dengan empat kelompok, komunitas, atau organisasi seni di sekitar Tulungagung untuk menyelenggarakan pameran, pertunjukan, penayangan film, atau bentuk kerja artistik lainnya. Yang kedua adalah kolaborasi multimedia dengan SkolMus dari Kupang yang merupakan langkah melintasi batas geografis dalam rangka mengembangkan proyek seni budaya yang lebih luas. Melalui kolaborasi ini, kami tidak hanya mempertukarkan ide dan kreativitas, tetapi juga memperluas dampak program. Indikator keberhasilan termasuk kualitas hasil kolaborasi, resepsi masyarakat terhadap karya tersebut, dan perkembangan jaringan kolaboratif.

Selanjutnya terdapat program KALAJALA yang merupakan gabungan dari program proyek pengarsipan, kolaborasi performans, pameran seni, penayangan film, dan program publik seperti diskusi; lokakarya; pertunjukan, dsb. Residensi seni akan menjadi bagian dari program ini untuk mewadahi seniman dalam berkarya dan berkolaborasi dengan lingkungan yang spesifik. Partisipan dari proyek ini didapatkan dari panggilan terbuka yang mengedepankan kesetaraan lintas disiplin, medium, usia, dan gender. Dengan kombinasi format hybrid, kami ingin bisa meluaskan keterbacaan dan mengembangkan jejaring untuk terus dikelola di kesempatan mendatang.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, program ini juga menyelenggarakan program peningkatan kapasitas organisasi. Melalui serangkaian pelatihan, lokakarya, dan mentoring, institusi kebudayaan yang terlibat diberikan alat dan pengetahuan untuk mengelola program dan acara dengan lebih efektif.

Seluruh rangkaian kegiatan ini diikuti oleh pengumpulan data yang komprehensif dan penilaian terhadap indikator-indikator yang telah ditetapkan. Data ini menjadi dasar bagi evaluasi kesuksesan program dan perbaikan yang perlu dilakukan. Selain itu, data-data perputaran pendanaan juga dikelola dengan seksama. Meskipun profit bukanlah tujuan utama, pengelolaan data keuangan yang cermat akan memberikan gambaran jelas tentang sustainability program secara mandiri.

Secara keseluruhan, program 3 tahun Gulung Tukar ini tidak hanya berfokus pada edukasi seni semata, tetapi juga mengambil peran yang lebih luas dalam membangun ekosistem seni budaya yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memunculkan agen-agen kreatif di daerah-daerah yang membutuhkan, melibatkan berbagai stakeholder, dan mengelola data dengan bijak. Program ini mewakili upaya yang komprehensif untuk mengembangkan seni budaya yang berdaya dan membangun masyarakat yang lebih sadar akan potensi seni sebagai sarana transformasi dan inklusi. Masa 3 tahun ini akan menjadi momentum emas untuk menjadikan seni sebagai kekuatan positif yang meresap dalam berbagai aspek kehidupan.

Seni dan budaya memiliki peran penting dalam menciptakan komunitas yang inklusif, berdaya, dan menginspirasi. Proyek Gulung Tukar: Bertukar Gagasan, Bergulung Berkelanjutan hadir untuk menjadi agen perubahan dalam ekosistem seni budaya di Tulungagung. Sejak berdiri pada tahun 2019, kami telah mengupayakan berbagai inisiatif untuk mengatasi ketimpangan dan kesulitan akses yang dihadapi seniman dan komunitas seni di daerah pinggiran. Gulung Tukar memiliki pandangan yang luas dan ambisius, yaitu menciptakan ekosistem seni yang aktif, inklusif, suportif, dan setara bagi semua, serta mendorong pertukaran gagasan kreatif yang merangsang perubahan positif dalam masyarakat.

 

Tahun pertama kami adalah tahap pengenalan program-program utama, yang melibatkan Gutuskul, Gulkar Press, Cerita Akar Cipta, Kopisinema, KALAJALA, Program Kolaborasi, FGD tentang Ekosistem Seni Budaya yang Inklusif, dan Peningkatan Kapasitas Organisasi. Ini adalah pondasi dari upaya kami untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan di ranah seni budaya. Kami menyusun rencana pengembangan selama tiga tahun mendatang yang akan memperluas, memperkuat, dan meningkatkan program-program ini. Rencana tersebut mencakup perluasan cakupan geografis, peningkatan kualitas program, peningkatan partisipasi masyarakat, dan upaya menghadirkan dukungan finansial yang berkelanjutan.

 

Kami memiliki tekad kuat untuk memperluas pengaruh Gulung Tukar dan menciptakan dampak yang lebih besar dalam masyarakat. Dalam tiga tahun mendatang, kami akan terus menjalankan program-program yang telah diperkenalkan, membangun kemitraan yang lebih kuat, dan merangsang pertukaran gagasan yang lebih kreatif. Dalam rencana pengembangan ini, kami akan merinci bagaimana setiap program akan dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan komunitas seni di Tulungagung. Selain itu, kami juga akan fokus pada pengumpulan data yang komprehensif untuk evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan. Gulung Tukar berkomitmen untuk menjadikan seni budaya sebagai kekuatan positif yang meresap dalam berbagai aspek kehidupan