Benny Widyo adalah seniman dan kurator yang tinggal di Tulungagung, Indonesia. Karya kolektifnya pernah berpartisipasi di Biennale Jogja (2019) dan Makassar Biennale (2020). Ia juga pernah terlibat dalam Biennale Jatim IX (2021) sebagai direktur artistik.
Pada akhir 2019, Benny menginisiasi Gulung Tukar, sebuah kolektif seni multidisiplin yang berbasis di Tulungagung. Kolektif ini fokus pada penciptaan ruang kebudayaan yang aman bagi siapapun untuk terlibat secara kritis dengan seni.
Benny sendiri fokus pada beragam isu sosial, terutama kesetaraan dan aksesibilitas. Dia percaya distribusi akses dan pengetahuan adalah salah satu cara penting untuk membangun inklusivitas. Praktik artistiknya belakangan ini fokus pada pengelolaan lokalitas agar bisa terus berkembang dengan beragam kemungkinan di masa depan.
Ella Chedburn adalah seorang seniman dari Somerset, Inggris yang menjelajahi alam, teknologi, dan mistisisme. Ia menyisipkan alam melalui lensa digital: memindai pohon, mengkodekan hutan realitas virtual, menyambungkan tanaman ke komputer, memproyeksikan ke hutan, dan banyak lagi. Karya-karya digital ini dimanifestasikan kembali ke ranah fisik sebagai buku dan cetakan.
Karyanya yang memadukan fakta dan fiksi terinspirasi dari temuan ilmiah, teori, atau cerita rakyat. Hutan adalah subjek yang berulang saat Ia menavigasi akar mistis kuno dalam kaitannya dengan sifat ilmiahnya.
Ella lulus dengan gelar First Class BA (Hons) dalam Seni Rupa pada tahun 2020. Sejak saat itu, Ia bekerja di Knowle West Media Centre di Bristol yang mengeksplorasi seni dan teknologi untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.